Ketua Dewan Komisioner LPS Heru Budiargo menjelaskan kinerja yang kinclong selama beberapa tahun belakangan ini menjadikan perbankan Indonesia menjadi perbankan yang terbaik diantara negara-negara berkembang seperti Cina, India dan Brazil.
Bahkan angka rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) terendah dalam sejarah perbankan yakni dikisaran 2,3 persen gross.
"Perbankan Indonesia dapat dikatakan salah satu yang terbaik di emerging market (negara berkembang)," kata Heru saat memberikan sambutan Seminar LPS di Pacific Place, Jakarta, Rabu (26/9/2012).
Heru juga menjelaskan, saat ini kondisi ketidakpastian ekonomi global muncul yang berasal dari krisis Eropa serta pelemahan ekonomi dari Amerika Serikat serta beberapa negara-negara berkembang. Namun, perbankan Indonesia justru mampu bertahan dengan kinerja yang baik.
"Namun daya tahan perbankan Indonesia sampai saat ini masih dapat dikatakan cukup baik yang ditunjukkan oleh indikator Banking Stability Index LPS yang masih berada dalam kategori normal," tambahnya.
Pada kesempatan itu, Heru menilai tingkat pertumbuhan kredit saat ini juga telah mencapai tingkat pertumbuhan yang cukup tinggi yaitu di atas 23 persen dengan NPL yang sangat rendah.
"Rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) mengalami tren menurun dan saat ini berada pada angka terendah sepanjang sejarah dikisaran 2,3% gross," sebutnya.
Untuk menjaga agar perbankan Indonesia tetap sehat, maka LPS akan terus mengelola perbankan dengan prudent dan konservatif baik di tingkat makro maupun mikro, sehingga akan mencegah terjadinya risiko.
(feb/dru)
Anda sedang membaca artikel tentang
LPS: Perbankan Indonesia Tumbuh Baik di Tengah Perlambatan Ekonomi Dunia
Dengan url
http://insomniaandtheproblem.blogspot.com/2012/09/lps-perbankan-indonesia-tumbuh-baik-di.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
LPS: Perbankan Indonesia Tumbuh Baik di Tengah Perlambatan Ekonomi Dunia
namun jangan lupa untuk meletakkan link
LPS: Perbankan Indonesia Tumbuh Baik di Tengah Perlambatan Ekonomi Dunia
sebagai sumbernya
0 komentar:
Post a Comment