Arab Saudi Turun Tangan Redam Lonjakan Harga Minyak Dunia

Written By Unknown on Wednesday, September 19, 2012 | 1:01 AM

Jakarta - Arab Saudi telah menawarkan pelanggan utamanya di AS, Eropa dan Asia pasokan minyak ekstra hingga akhir tahun. Ini adalah sinyal bahwa eksportir minyak terbesar di dunia itu menguatirkan dampak harga yang terus naik terhadap ekonomi global.

Menteri keuangan negara anggota G7 bulan lalu memanggil para eksportir minyak untuk menggenjot produksi. Arab Saudi awalnya menanggapi permintaan itu dengan santai, mengatakan bahwa pasokan global dan jumlah permintaan seimbang.

Tapi baru-baru ini Arab sudah mengambil langkah untuk menurunkan harga, berkonsultasi dengan pengilangan besar dan menawarkan ekstra pasokan minyak.

"Harga minyak saat ini terlalu tinggi. Kita ingin melihat harga minyak kembali ke US$ 100 per barel," kata pejabat senior perminyakan yang berbasis di Arab Saudi kepada Financial Times, dikutip dari CNBC (19/9/2012).

Harga Brent, patokan minyak global, sudah naik 33% dari pertengahan Juni ke puncaknya yaitu US$ 117,95 per barel pada hari Jumat lalu. Senin ini, harganya jatuh hampir US$ 4 hanya dalam empat menit, tapi kemudian berhasil bangkit kembali.

Arab Saudi terakhir kali mengadakan konsultasi serupa dengan pengilangan minyak besar pada bulan Maret, seminggu sebelum mereka menggenjot produksinya ke rekor tertinggi dalam 30 tahun, 10 juta barel per hari. Riyadh sekarang sedang mengevaluasi tanggapan dari para pengilangan minyak.

Bulan lalu Arab Saudi memproduksi 9,9 juta barel per hari, tapi pejabat senior mengatakan mereka sekarang sedang memompa lagi di kisaran 10 juta barel per hari. "Kami sedang berkonsultasi dengan klien-klien kami tentang kebutuhan minyak mereka dan memberitahu mereka bahwa kami siap untuk memasok lebih banyak," kata pejabat senior tersebut.

Delegasi Opec mengatakan Riyadh berusaha untuk menurunkan harga. "Saudi secara aktif mengelola pasar. Mereka memasok lebih sedikit saat harga turun ke US$ 90 di musim panas dan mereka akan memasok lebih banyak ketika harga di atas US$ 115," kata pejabat minyak senior lainnya dari negara-negara Opec Afrika.

Sinyal dari Riyadh datang seiring kenaikan harga energi yang ditimbulkan oleh isu politik dalam kampanye pencalonan presiden Amerika Serikat. Kandidat Partai Republik, Mitt Romney menuduh Presiden Barack Obama tidak berbuat cukup banyak untuk menurunkan harga bahan bakar minyak.

Harga bahan bakar minyak reguler di AS minggu lalu naik jadi US$ 3,878 (sekitar Rp 36.000) per galon, level tertinggi yang pernah ada dalam setahun ini. Harga bahan bakar minyak ritel AS pernah mencapai rekor tertinggi sepanjang masa yakni US$ 4,114 per galon di awal Juli 2008.

Bulan lalu White House tidak jadi menjalankan rencana untuk merilis cadangan minyak strategis demi menurunkan harga. Tapi sejauh ini Obama belum mengotorisasi perilisan, sebagian karena penolakan dari sekutu seperti Jerman, Italia, Jepang dan Korea Selatan.

Arab Saudi ingin menurunkan harga sembari menghindari konfrontasi terbuka dengan Iran. Teheran telah memperingatkan Arab Saudi untuk tidak meningkatkan produksi minyak mentah demi mengurangi dampak sanksi AS dan negara-negara Eropa terhadap ekspor minyak mentah Iran yang jatuh ke rekor terendah dalam 22 tahun yakni 2,85 juta barel per hari pada bulan Agustus.

Pasar minyak sedang was-was seiring protes anti AS menyebar ke seluruh Timur Tengah dan ketegangan di antara Israel dan Iran terus memanas. Sebuah pengeboran minesweeping bawah laut besar juga sedang dilakukan oleh lebih dari 20 tim Angkatan Laut termasuk AS, Inggris dan Perancis di Selat Hormuz, salah satu titik potensial terpenting di dunia bagi tanker-tanker minyak.

(ang/ang)


Anda sedang membaca artikel tentang

Arab Saudi Turun Tangan Redam Lonjakan Harga Minyak Dunia

Dengan url

http://insomniaandtheproblem.blogspot.com/2012/09/arab-saudi-turun-tangan-redam-lonjakan.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Arab Saudi Turun Tangan Redam Lonjakan Harga Minyak Dunia

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Arab Saudi Turun Tangan Redam Lonjakan Harga Minyak Dunia

sebagai sumbernya

0 komentar:

Post a Comment

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger