Copyright By www.insomniaandtheproblem.blogspot.com. Powered by Blogger.

Popular Posts Today

Sentul City Bangun 5 Tower Rusunami 2014

Written By Unknown on Sunday, September 23, 2012 | 1:00 AM

Jakarta - Perusahaan pengembang properti, PT Sentul City Tbk (BKSL) berencana akan membangun beberapa tower rusunami. Pembangunan ini ditargetkan akan mulai dilakukan di tahun 2014.

Section Head Promotion, PT Sentul City Tbk, Edo Marbun mengungkapkan, perusahaan berencana untuk membangun 4 hingga 5 tower rusunami, yang akan terdiri dari ribuan unit rusunami.

"Towernya ada 4 atau 5 gitu kalau nggak salah. Target ya kapan, 2014 kira-kira plannya," ungkap Edo saat ditemui di acara BTN Pesta Kredit Perumahan Rakyat Keluarga Indonesia di Jakarta Convention Center, Jakarta, Sabtu (22/9/2012).

Saat ini, Sentul City telah mengembangkan 1000 hektar lahan dari 3100 lahan yang telah dimiliki perusahaan. Dimana Edo mengatakan, 1000 hektar lahan tersebut telah dikembangkan sejak tahun 1994 hingga tahun 2014 nanti.

"Nanti yang rusunami itu masuk ke stage 1, yang 1000 hektar. Lahannya sudah disiapkan. Lokasinya dekat CBD kita, kita taruh disitu karena kita sudah buat pasar modern juga, pasar murah," ungkapnya.

Dia melanjutkan, pembangunan rusunami ini merupakan salah satu bentuk tanggung jawab perusahaan. "Tapi planning untuk bangun rusunami itu ada. Apa lagi sentul city kan sudah go public dan di audit pemerintah dan pasti akan melakukan itu," tambahnya.

Saat ini Sentul City telah mengembangkan 1000 hektar lahan yang disebutnya sebagai stage 1 dengan periode pengembangan sejak tahun 1994-2014. Perusaah sendiri telah melakukan banyak proyek besar yakni, apartemen, perumahan, rumah sakit, hotel, sekolah, dan taman.

"Dari 1000 hektar itu, 65% green. 35% yang kita kembangkan," pungkas Edo.

(zul/ang)


1:00 AM | 0 komentar | Read More

Pertamina Akui Sulit Cegah Penyelundupan BBM Subsidi di Laut

Jakarta - PT Pertamina (persero) mengakui aksi penyelundupan BBM Bersubsidi di tengah laut cukup sulit untuk diberantas. Pasalnya selama inti masalahnya karena disparitas harga antara BBM subsidi dan non subsidi terlampau jauh, penyelundupan minyak akan terus terjadi.

Seperti dikatakan Vice President Communication Pertamina, Ali Mundakir, sulit bagi Pertamina untuk menangkal aksi penyelundupan BBM bersubsidi yang terjadi di tengah laut, pasalnya banyak kasus BBM subsidi yang disalurkan ke nelayan (berhak dapat subsidi) dan oleh nelayan disalah gunakan kemudian dijual ditengah laut tentunya Pertamina tidak bisa berbuat banyak.

"Kita bertanggung jawab menyalurkan BBM subsidi, di point pembelian BBM subsidi nelayan membeli beberapa liter solar, lalu dikumpulkan (ditimbun) dan oleh nelayan dijual ditengah laut ke kapal asing atau kapal yang tidak boleh membeli BBM susbdi, kita (Pertamina) bisa apa," kata Ali ketika dihubungi detikFinance, Sabtu (22/9/2012).

Menurut Ali, banyak kasus terjadi seperti itu, pasalnya disparitas harga dimana harga Solar subsidi Rp 4.500 per liter, sementara harga keekonomian solar Rp 10.000 per liter. Dengan menjualnya ke kapal-kapal besar ditengah laut bagi seorang nelayan sudah memberikan keuntungan yang sangat besar.

"Selama masalah utamanya pada disparitas harga, kasus seperti ini akan terus terjadi, karena solar subsidi Rp 4.500 per liter, sementara hargasolar keekonomian Rp 10.000 per liter, jadi disparitas harga yang lebar ini membuat orang terpancing melakukan tindak kejahatan ini," ucapnya.

"Tetapi pada intinya, Pertamina berusaha untuk mencegah upaya tersebut dengan menakar pembelian BBM subsidi, jika kapalnya berukuran kecil sementara beli BBM nya banyak itu tentunya perlu dicurigai, dan Pertamina siap melakukan tindakan apabila ada kecurigaan kuat BBM subsidi tersebut akan disalahgunakan," tandasnya.

Sebelumnya, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, Kanwil DJBC Khusus Kepulauan Riau berhasil menangkap 2 Kapal berbendera asing yang diduga melakukan penyelundupan BBM Subsidi milik Indonesia dengan total sebanyak 850 ton solar subsidi, jika upaya penyelundupan tersebut berhasil negara berpotensi mengalami kerugian hingga miliaran rupiah.

(rrd/ang)


1:00 AM | 0 komentar | Read More

Ini Dia Si 'Raja Tempe' dari Jepang

Jakarta - Tempe boleh jadi bukanlah makanan spesial di Indonesia. Namun, di Jepang, makanan ini dianggap sebagai cemilan spesial yang menyehatkan.

Seorang warga negara Indonesia, Rustono telah menjadi pengusaha tempe paling sukses di Jepang saat ini. Ia bisa dibilang sebagai perintis hadirnya tempe di negeri Matahari Terbit itu.

Dengan bermodalkan semangat yang kuat, pria asal Jawa Tengah ini telah sukses menjalarkan demam tempe di negara Jepang. Ide ini muncul saat Rustono tinggal di Jepang dan melihat lingkungan tempat tinggalnya tak terdapat makanan Indonesia.

"Saya melihat keadaan di sana banyak sekali makanan dari luar negeri, Korea China. Saya berpikir makanan indonesia apa kira kira yang dijual disini. Karena saya orang jawa, kepikiran ide tempe," ungkapnya saat acara diskusi tempe di Kementerian Koperasi dan UKM, Minggu (22/9/12).

Sampai saat ini, Rustono telah memiliki 1 pabrik tempe di negara tersebut. Tempenya kini telah tersebar di ratusan daerah di Jepang sendiri. "Sudah di 490 kota di Jepang," katanya.

Tak selalu berjalan mulus, Rustono pun acap kali mengalami kegagalan. Cuaca Jepang yang dingin dan persediaan air bersih yang sedikit menjadi salah satu faktor yang mempersulit Rustono memulai usahanya untuk membuat tempe.

"Awal saya buat gak jadi, buat lagi gak jadi, buat lagi gak jadi sampai 4 bulan berganti musim," katanya.

Dia menceritakan, resep awal tempe yang kini diproduksinya adalah dari ibundanya sendiri. "Saya pulang ke Indonesia 3 bulan untuk belajar bikin tempe. Setelah itu saya kembali ke Jepang, Saya nggak ada modal pinjem di bank juga nggak, Saya mulai dari tempat kontrakan kecil, dapur juga nggak ada," paparnya.

Mulai dari situlah Rustono melancarkan usahanya, uang dari hasil penjualan tempe, dia tabung untuk mengejar mimpinya memperbesar usaha ini. Sementara dia pun bekerja sebagai pegawai hotel.

"Uang untuk hidup, saya dari hotel itu, kalau uang dari tempe saya tabung buat beli kayu, beli perkakas untuk buat tempat bikin tempe, itu lama sekali skitar 4 tahunan," katanya.

Awalnya Rustono hanya menjual tempe ke orang-orang Indonesia di Jepang, sambil sesekali mencoba menjajakan tempe ke penduduk Jepang, namun selalu ditolak. Tak patah arang, dia terus mencoba nya dengan memperbesar jaringannya ke rumah makan-rumah makan, namun hasilnya nihil.

"Waktu itu ada wartawan lewat rumah saya lihat saya sedang membangun rumah. Dia melarang saya karena nggak boleh bangun (rumah) musim dingin, saya bangun aja. Dan akhirnya dia setiap hari lewat rumah lihat kegigihan saya dan akhirnya mau wawancara saya dan diangkat ke koran," katanya.

Akhirnya, para penduduk dan pengusaha restoran yang sempat menolaknya pun melihat kegigihan pria ini. Merekapun bergantian menghubungi dan memesan tempe buatan Rustono ini.

"Akhirnya ada restoran yang saya tawarkan (tempe) mereka menelepon ke saya. Mereka minta tempe. Di situlah perubahan hidup saya, dan saya bersyukur melewati masa masa sulit," sambungnya.

Rustono mengatakan, dengan usahanya ini, dia telah menggapai 16 impian terdahulunya. Salah satunya yaitu mengenalkan tempe ke dunia luas.

"Kalau omset saya nggak mau ngomong, tapi intinya saya sudah capai 16 impian saya lah, saya sudah bisa beli villa, beli tanah. Tak hanya materi, waktu saya dengan istri dan anak saya juga termasuk impian.

Saat ini Rustono telah memiliki 1 pabrik di Jepang dan beberapa kalangan sudah mengajaknya untuk berbisnis dan membuka pabrik baru di Jerman, Polandia, Korea, Perancis.

(zul/ang)


1:00 AM | 0 komentar | Read More

Harga Kedelai Masih Tinggi, Perajin Tempe Ancam Demo Lagi

Jakarta - Para perajin tempe masih mengeluhkan tingginya harga kedelai sebagai bahan baku pembuat tempe dan tahu. Padahal mereka sudah melakukan protes, dengan melakukan aksi mogok produksi selama 3 hari bulan lalu.

Ketua Gabungan Koperasi Produsen Tahu Tempe Indonesia, Aip Syarifuddin mengatakan jika harga ini masih tinggi, ia akan mengerahkan para pengusaha tahu tempe untuk berdemo lagi.

"Importir masih tetap normal, Perpres belum keluar. Sekarang harganya masih Rp 7 ribuan, kita sudah mau kumpul untuk bikin demo," ungkap Aip di kantor Kemenkop dan UKM dikutip Minggu (23/9/12).

Ia mengatakan, para perajin tahu dan tempe meminta pemerintah untuk kembali memberdayakan Bulog agar bisa menstabilkan harga kedelai. "Karena importir harga berfluktuasi, makanya kita minta bantuan Bulog," tambahnya.

Sementara itu, Sekretaris Koperasi Perajin Tahu dan Tempe Indonesia Kab Bandung, Ghfron Valentino mengungkapkan, harga dari importir sering berubah-ubah tanpa bisa diprediksi. Hal ini menyebabkan para perajin tak bisa meraup keuntungan yang semestinya.

"Saya beli harga Rp 7 ribu untuk 1 kg (Kedelai), bahkan harga itu bisa berubah-ubah bisa setiap menit," ungkap Ghufron.

Ia menambahkan, ini murni adalah kesalahan pemerintah, karena tidak memberdayakan Bulog sebagai stabilisator harga kedelai. "Kalau saya bilang itu kesalahan pemerintah, kenapa nggak mempertahankan Bulog. Karena Bulog bisa menstabilisasi harga," pungkasnya.

(zul/hen)


1:00 AM | 0 komentar | Read More

Hutama Karya Klaim Kontraktor yang Paling Banyak Bangun Jalan Tol

Jakarta - Ide tiga menteri, Dahlan Iskan Menteri BUMN, Djoko Kirmanto Menteri Pekerjaan Umum (PU) dan Menteri Keuangan Agus Martowardjojo untuk mengubah bisnis inti PT Hutama Karya menjadi perusahaan pengembang dan pengelola jalan tol, disambut baik manajemen HK.

Menurut Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Ari Widiantoro, pihaknya merupakan BUMN yang paling berpengalaman dalam proyek jalan tol. Namun selama ini HK hanya sebagai pelaksana, belum tercatat sebagai pemilik.

Atas amanat dari pemerintah ini, Hutama Karya siap menjawabnya dengan bukti nyata. "Itu kan penugasan dari pemerintah. Kami akan laksanakan. Kami selama ini memang sudah membangun jalan tol, mungkin yang terpanjang di Indonesia," katanya kepada detikFinance, Minggu (23/9/2012).

Ia menambahkan, kajian pembangunan dan pengelolaan jalan tol trans Sumatra masih dilakukan manajemen. Termasuk estimasi biaya yang diperlukan serta tarif tol saat seluruhnya beroprasi.

"Seluruhnya masih dikaji. Rute yang hendak dibangun. Saat tol jadi bisa saja dijual atau lainnya," tambahnya.

Dahlan sebelumnya memang menyebut telah menugasi HK untuk mengembangkan jalan tol, khususnya di pulau Sumatra. PT Jasa Marga Tbk (JSMR) yang sebelum diberi amanah dianggap lamban karena proyek tol trans Sumatera tidak feasible.

Ruas tol sepanjang 1.980 km ini akan melintasi Aceh hingga Lampung. Dahlan juga yakin ditangan HK proyek akan selesai lebih cepat dibandingkan Jasa Marga."Jalan tol itu selesai dalam 6 tahun dengan perusahaan ini," tempo hari.

Ari menuturkan, proyek menjadi pengelola jalan tol adalah pembelajaran, layaknya PT Citra Marga Nusapala dan PT Bakrie Toll Road yang sebelum tidak berpengalaman. "Banyak orang berpengalaman. tinggal rekrut aja," imbuh Ari.

(wep/hen)


1:00 AM | 0 komentar | Read More

Masuk Era Digital, Pengusaha Bioskop Skala Kecil Megap-megap

Jakarta - Kini produsen film dunia lebih banyak mengemas filmnya dengan format digital, bukan lagi format seluloid. Sehingga tren penggunaan alat pemutar film (proyektor) format digital di bioskop tak bisa dihindarkan termasuk di Indonesia.

Dampaknya, banyak pengusaha bioskop melakukan konversi besar-besaran dari proyektor seluloid ke digital. Celakanya, bagi pengusaha bioskop skala kecil, peralihan ini sangat memberatkan karena butuh investasi yang sangat besar.

Ketua Umum Gabungan Pengusaha Bioskop Seluruh Indonesia (GPBSI) Johny Syafrudin mengatakan di Indonesia konversi ini setidaknya sudah terjadi sejak awal tahun ini. Sayangnya memang, bioskop di daerah-daerah dengan skala kecil paling merana, beda ceritanya untuk bioskop skala besar yang punya modal kuat.

"Kita akui ini beban baru bagi pengusaha bioskop, soal penggunaan proyektor digital, harganya selangit. Harganya Rp 800 juta sampai Rp 1 miliar untuk satu proyektor untuk satu layar. Sistemnya pakai server, pakai hardisk, jadi nggak bisa dibajak," katanya kepada detikFinance, Minggu (23/9/2012)

Johny menjelaskan beberapa bioskop di daerah seperti Purwokerto, Semarang, di Jawa Timur dan daerah lainnya kena dampak langsung dinamika bisnis ini. Ia mengungkapkan bioskop di Padang dan Jambi sudah tutup, sementara bioskop di Purwokerto mulai melakukan konversi bertahap dari 4 layar, sudah 2 yang berganti ke proyektor digital.

"Coba bayangkan untuk bioskop di daerah dengan harga karcis Rp 7500, dengan pendapatan Rp 10 juta, kapan tuh bisa balik modal, butuh berapa tahun. Jadi yang kecil ini bukan lagi megap-megap tapi sudah sampai leher nafasnya," katanya.

Kondisi berbeda justru terjadi untuk jaringan bioskop skala besar seperti cineplex atau 21 sudah melakukan konversi hingga 95%, termasuk untuk Blitz. Johny memperkirakan dengan jumlah layar hingga 500-600 layar maka investasi yang dikeluarkan hingga Rp 500 miliar lebih.

"Sudah sejak awal tahun 2012, ini mau nggak mau, kalau nggak bisa ya tidak dikasih film oleh produsen film di AS," katanya.

Ia mengakui meski punya dampak negatif bagi pengelola bioskop skala kecil, format baru digital memberikan sisi positif dalam hal efisiensi distribusi. Dengan format digital, maka mengimpor film lebih praktis karena importir hanya mengunduh film dengan akses internet, selain itu biaya copy film sudah tak ada lagi dengan rantai yang lebih pendek.

"Tapi memang jujur saja, saya sebagai yang tahu film, kualitasnya masih di bawah seluloid. Juga kelemahannya apalagi saat baru-baru keluar sering nge-hang," katanya

Johny menambahkan produk proyektor digital selama ini diimpor dari AS dengan merek Barco dan Belgia dengan harga Rp 800 juta hingga Rp 1 miliar. Selain itu, China berencana akan membuat produk sejenis dengan harga jauh lebih murah hingga Rp 300 juta, sehingga lebih ringan bagi pengusaha bioskop.

"Ini punya prospek bioskop lebih berkembang, distribusi lebih lancar," katanya.

(hen/wep)


1:00 AM | 0 komentar | Read More

PT KAI Luncurkan KA Malioboro Ekspres Dibanderol Rp 175.000

Jakarta - PT. Kereta Api Indonesia (Persero) meluncurkan kereta api Malioboro Ekspres, Jumat lalu di Stasiun Malang. Sehari sebelumnya layanan KA ini telah beroperasi melayani penumpang dari Stasiun Tugu Yogyakarta.

Demikian PT KAI dalam situs resminya, seperti dikutip Minggu (23/9/2012)

Executive Vice President (EVP) PT KAI Daop 6 Yogyakarta, Sinung T.N yang memberangkatkan secara perdana KA Malioboro Ekspres dari Stasiun Tugu Yogyakarta. Sementara itu EVP PT KAI Daop 8 Surabaya, Bambang Eko Martono yang memberangkatkan KA Malioboro Ekspres dari Stasiun Malang.

Rangkaian KA Malioboro terdiri dari dua kelas, yakni 3 KA eksekutif, 3 KA ekonomi AC, dan 1 kereta makan. Kelas eksekutif menyediakan 150 tempat duduk, sedangkan kelas ekonomi AC menyediakan 240 tempat duduk. Sehingga total tempat duduk yang ada di rangkaian KA Malioboro Ekspres adalah 390 tempat duduk.

"Kereta ini berangkat pukul 08.30 WIB dari Stasiun Malang Kota Baru, Jawa Timur, dan tiba di Stasiun Tugu, Yogyakarta pada pukul 16.19 WIB. Tarif KA Malioboro kelas eksekutif ditetapkan RP 175.000 dan untuk kelas ekonomi AC Rp 125.000," jelas Humas KAI.

(hen/wep)


1:00 AM | 0 komentar | Read More

Jasa Marga Pilih Bangun Monorel dari pada Tol Layang Senayan-Cibubur

Jakarta - PT Jasa Marga Tbk (JSMR) bersama Badan Usaha Milik Negara (BUMN) lain melupakan opsi pembangunan jalan tol layang (elevated) Cibubur-Senayan. Ide ini dianggap tidak efektif mengurangi kemacetan yang selama ini kerap terjadi.

Sebagai gantinya, para BUMN ini tengah mengusulkan pembangunan monorel dengan rute sama, Cibubur-Senayan kepada Menteri BUMN Dahlan Iskan.
Demikian disampaikan Direktur Utama Jasa Marga Adityawarman kepada detikFinance, Minggu (23/9/2012).

"Kita sedang kaji untuk pembangunan monorel atau trem. Karena formatnya melayang, mungkin monorel," paparnya.

Ide ini masih diformulasikan untuk kemudian diserahkan kepada Kementerian BUMN. Ongkos pembangunan monorel dianggap lebih murah dibandingkan jalan tol. Biaya struktur lebih efisien karena beban angkut monorel lebih kecil dibandingkan kendaraan di jalan layang.

"Pembangunannya jauh lebih murah karena kalau monorel bisa dipastikan bebannya. Namun mobil jika dalam keadaan macet, semua menumpuk. Beban jadi lebih besar," paparnya.

Monorel juga memiliki daya angkut lebih banyak, dibandingkan jalan tol yang disediakan Jasa Marga bersama Adhi Karya dan Wijaya Karya.
"Kalau satu gerbong bisa angkut 60 orang, dengan lima gerbong saja sudah bisa mengangkut 300 orang," katanya.

Sebelumnya Jasa Marga memiliki ide membangun jalan tol layang Cibubur-Senayan sepanjang 23 km. Ruas tol ini melintasi jalan tol dalam kota yang sudah dioperasikan perseroan.

Untuk mengurangi kemacetan, jalan tol layang ini awalnya memiliki konsep contra flow. Artinya saat pagi hari, tol hanya melayani kendaraan dari Cibubur menuju Senayan. Sore hari pelayanan khusus dari Senayan ke Cibubur.

Namun paska hasil pre-feasibilty study, proyek ini tidak layak diteruskan. Perhitungan tarif mencaai Rp 28.000. BUMN jalan tol ini akhirnya memutuskan untuk tidak dilanjutkan karena dianggap tak efektif memecah kemacetan.
 
Disaat bersamaan, saudaranya sesama BUMN PT Adhi Karya menyiapkan proyek monorel yang rutenya berada di jantung kota Jakarta. Yaitu Tanah Abang-Thammrin City-Grand Indonesia-Dukuh Atas (Ketemu MRT)-Four Seasons Hotel-Taman Rasuna Said-Casablanka-Menara Kadin-Mega Kuningan-Ciputra World-Sampoerna Strategic-Semanggi-SCBD-Ratu Plaza-Senayan.

(wep/hen)


1:00 AM | 0 komentar | Read More

Masuk Era Digital, Pengusaha Bioskop Skala Kecil Megap-megap

Jakarta - Kini produsen film dunia lebih banyak mengemas filmnya dengan format digital, bukan lagi format seluloid. Sehingga tren penggunaan alat pemutar film (proyektor) format digital di bioskop tak bisa dihindarkan termasuk di Indonesia.

Dampaknya, banyak pengusaha bioskop melakukan konversi besar-besaran dari proyektor seluloid ke digital. Celakanya, bagi pengusaha bioskop skala kecil, peralihan ini sangat memberatkan karena butuh investasi yang sangat besar.

Ketua Umum Gabungan Pengusaha Bioskop Seluruh Indonesia (GPBSI) Johny Syafrudin mengatakan di Indonesia konversi ini setidaknya sudah terjadi sejak awal tahun ini. Sayangnya memang, bioskop di daerah-daerah dengan skala kecil paling merana, beda ceritanya untuk bioskop skala besar yang punya modal kuat.

"Kita akui ini beban baru bagi pengusaha bioskop, soal penggunaan proyektor digital, harganya selangit. Harganya Rp 800 juta sampai Rp 1 miliar untuk satu proyektor untuk satu layar. Sistemnya pakai server, pakai hardisk, jadi nggak bisa dibajak," katanya kepada detikFinance, Minggu (23/9/2012)

Johny menjelaskan beberapa bioskop di daerah seperti Purwokerto, Semarang, di Jawa Timur dan daerah lainnya kena dampak langsung dinamika bisnis ini. Ia mengungkapkan bioskop di Padang dan Jambi sudah tutup, sementara bioskop di Purwokerto mulai melakukan konversi bertahap dari 4 layar, sudah 2 yang berganti ke proyektor digital.

"Coba bayangkan untuk bioskop di daerah dengan harga karcis Rp 7500, dengan pendapatan Rp 10 juta, kapan tuh bisa balik modal, butuh berapa tahun. Jadi yang kecil ini bukan lagi megap-megap tapi sudah sampai leher nafasnya," katanya.

Kondisi berbeda justru terjadi untuk jaringan bioskop skala besar seperti cineplex atau 21 sudah melakukan konversi hingga 95%, termasuk untuk Blitz. Johny memperkirakan dengan jumlah layar hingga 500-600 layar maka investasi yang dikeluarkan hingga Rp 500 miliar lebih.

"Sudah sejak awal tahun 2012, ini mau nggak mau, kalau nggak bisa ya tidak dikasih film oleh produsen film di AS," katanya.

Ia mengakui meski punya dampak negatif bagi pengelola bioskop skala kecil, format baru digital memberikan sisi positif dalam hal efisiensi distribusi. Dengan format digital, maka mengimpor film lebih praktis karena importir hanya mengunduh film dengan akses internet, selain itu biaya copy film sudah tak ada lagi dengan rantai yang lebih pendek.

"Tapi memang jujur saja, saya sebagai yang tahu film, kualitasnya masih di bawah seluloid. Juga kelemahannya apalagi saat baru-baru keluar sering nge-hang," katanya

Johny menambahkan produk proyektor digital selama ini diimpor dari AS dengan merek Barco dan Belgia dengan harga Rp 800 juta hingga Rp 1 miliar. Selain itu, China berencana akan membuat produk sejenis dengan harga jauh lebih murah hingga Rp 300 juta, sehingga lebih ringan bagi pengusaha bioskop.

"Ini punya prospek bioskop lebih berkembang, distribusi lebih lancar," katanya.

(hen/wep)


1:00 AM | 0 komentar | Read More

AirAsia Borong 100 Airbus, Termasuk Jenis 'Sirip Hiu' Paling Irit

Written By Unknown on Saturday, September 22, 2012 | 1:00 AM

Singapura - Maskapai penerbangan terbesar se-Asia Tenggara Air Asia tengah mempertimbangkan untuk memesan 100 pesawat pabrikan Airbus yang terbaru yakni A320neo.

CEO AirAsia, Tony Fernandes juga tengah merencanakan penawaran saham perdana bagi anak usaha yang melayani penerbangan jarak jauh yakni AirAsia X di Desember 2012.

"Para petinggi tengah membahas hal tersebut saat ini," jelas Fernandes dalam penjelasannya seperti dilansir AFP, Jumat (21/9/2012).

Tahun lalu, AirAsia telah mencetak rekor pembelian 200 pesawat jarak menengah dengan harga US$ 18,2 miliar di Paris Air Show.

Sementara itu, terkait dengan IPO AirAsia X direncanakan paling cepat di Desember. "Jadi kemungkinan Desember dewan setuju dan telah diselesaikan," terangnya.

Sebelumnya, Airbus dan AirAsia telah mengumumkan penggunaan pesawat A320 jenis terbaru 'Sharklets'. Perusahaan Aviasi yang bermarkas di Malaysia tersebut nantinya menjadi operator pertama yang menggunakan pesawat yang diklaim salah satu paling efisien di Airbus.

A320 terbaru ini dilengkapi dengan sistem 'Sharklets' yang merupakan sayap layaknya sirip hiu khusus dengan fungsi menghemat bahan bakar. Pesawat yang dibuat Airbus ini direncanakan akan dioperasikan pada akhir 2012 ini.

"A320 merupakan kunci dari kesuksesan kami, dengan menawarkan kenyamanan dan jarak tempuh yang cukup jauh untuk menjelajah Asia," kata CEO AirAsia Tony Fernandes seperti dikutip di situs resmi Airbus.

"Saat ini kita menatap ke depan dengan menjadi airline pertama di dunia yang mengoperasikan pesawat paling irit," tambah Tony.

(dru/dnl)


1:00 AM | 0 komentar | Read More
techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger