Copyright By www.insomniaandtheproblem.blogspot.com. Powered by Blogger.

Popular Posts Today

Pengusaha Minta Tarif Listrik untuk Industri Kecil Tak Naik

Written By Unknown on Sunday, September 16, 2012 | 1:00 AM

Jakarta - Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) meminta agar pemerintah tidak menaikkan tarif dasar listrik (TDL) untuk Industri Kecil Menengah (IKM). Pasalnya, daya saing IKM di Indonesia masih sangat rendah.

"Untuk IKM sebaiknya ditangguhkan dulu. Daya saing kita di IKM ini masih sangat rendah. Kalau usaha besar, bolehlah," ujar Ketua Bidang Energi BPP HIPMI Reza Rajasa dalam siaran persnya, Minggu (16/9/2012).

Dikakatan Reza, subsidi energi masih sangat dibutuhkan oleh IKM. Menurutnya, ada dua alasan khusus.

"Ada dua alasan disini. Pertama, IKM kita ini akan menghadapi Asean Economic Community 2015 (AEC). Nah daya saing mereka belum kuat. Kita perkuat dulu dengan rupa-rupa insentif, supaya IKM kita tidak kalah nantinya pada 2015. Kedua, insentif buat IKM saat ini belum cukup efektif mendorong daya saing IKM. Misalnya pajak dan perizinan masih belum jelas," tutur Reza.

Menurut Reza, menampung berbagai aspirasi dari anggotanya, Hipmi melihat belum saatnya menaikkan TDL buat IKM.

"Jadi jangan sampai terjadi disinsentif tapi insentifnya yang harus diperkuat," kata Reza.

Reza menambahkan, bila AEC diberlakukan, IKM Indonesia akan sulit bersaing dengan IKM-IKM dari Thailand, Malaysia, dan Singapura. "Bahkan dengan Vietnam saja kita bisa berat. Sebab itu, semua pihak mesti serius membenahi IKM nasional," ujar Reza lagi.

Sebelumnya pemerintah berencana mengusulkan kenaikan Tarif Dasar Listrik. Keputusan ini bertujuan meredam laju subsidi energi yang naik mencapai Rp 274,7 triliun tahun depan. Dalam anggaran penerimaan negara direncanakan mencapai Rp 1.507 triliun yang naik 11 persen dari tahun ini. Namun belanja negara juga lebih besar mencapai Rp 1.657, 9 triliun

(dru/nia)


1:00 AM | 0 komentar | Read More

Renegosiasi 14 Perusahaan Tambang Terganjal Masalah Perhitungan Keuangan

Jakarta - Kementerian ESDM mencatat sebanyak 14 perusahaan tambang telah menyatakan kesiapannya untuk menandatangani amandemen kontrak. Perusahaan tersebut telah menyetujui sebagian besar poin yang dibahas dalam renegosiasi.

Demikian disampaikan Direktur Minerba Kementerian ESDM Thamrin Sihite saat ditemui di kantornya, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Minggu (16/9/2012).

"Renegosiasi jalan terus. Ada 14 yang siap. Memang belum selesai. Namanya renegosiasi ini susah," ungkapnya.

Thamrin mengatakan berdasarkan Undang-undang (UU) Nomor 4 Tahun 2009 tentang Mineral dan Batu Bara, terdapat enam isu strategis yang akan direnegosiasikan pemerintah dengan perusahaan tambang.

Enam poin pokok renegosiasi yaitu luas iwilayah kerja, perpanjangan kontrak, penerimaan negara terkait pajak dan royalti, kewajiban pengolahan dan pemurnian dalam negeri, kewajiban divestasi, kewajiban penggunaaan barang dan jasa pertambangan dalam negeri.

"Secara prinsip mereka sudah menyetujui. Ada 6 isu strategis," ujarnya.

Menurut Thamrin, dari 14 perusahaan terdapat 5 perusahaan pemegang Kontrak Karya dan 9 pemegang Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B).

"Sekarang yang 14 ini tinggal masalah penerimaan negara dan mereka ini secara umum sudah bisa mengerti," jelasnya.

Dari enam poin tersebut, hanya satu poin yang belum disetujui yaitu masalah penerimaan negara terkait pajak dan royalti. Dia mengatakan pada dasarnya perusahaan tambang tersebut memahami niat pemerintah untuk meningkatkan penerimaan negara dari pajak dan royalti.

Namun, perusahaan-perusahaan tambang tersebut masih menunggu keputusan pemerintah terkait penerapan aturan mengenai pajak dan royalti akan bersifat nail down (mengikuti kontrak/tetap) atau prevailing law (berubah-ubah mengikuti aturan yang berlaku).

Jika penerapan pajak bersifat nail down, lanjut Thamrin, maka pajak badan usaha yang dibayarkan perusahaan tambang tetap 45%. sedangkan jika prevailing law persentase pajak badan usaha akan mengikuti UU Pajak, di mana pajak untuk perseroan terbatas adalah 25% sehingga jika diterapkan prevailing law maka penerimaan negara akan turun.

"Kalau kita setujui prevailing law itu langsung drop," ungkapnya.

Namun, jika pemerintah menerapkan prevailing law untuk pembayaran royalti maka pemerimaan pemerintah akan meningkat. Thamrin mencontohkan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) saat ini membayarkan royalti emas sekitar 3,75%, sedangkan PT Freeport Indonesia sebesar 1%.

"Jadi memang ada untung ruginya, jadi perlu koordinasi lebih lanjut kan gitu," pungkasnya.

(nia/dru)


1:00 AM | 0 komentar | Read More

Berada di 'Ujung Tanduk', Djakarta Lloyd Harus Diselamatkan

Jakarta - PT Djakarta Lloyd (Persero) kini berada di ujung tanduk akibat kondisi keuangan perusahaan carut marut. BUMN pelayaran tersebut harus disehatkan karena menjadi salah satu penggerak pertumbuhan ekonomi nasional, mengingat dua pertiga perdagangan di Indonesia dilakukan melalui laut.

"Kalau melihat kondisi geografis yang berupa kepulauan, seharusnya Indonesia memiliki perusahaan pelayaran negara yang dapat diandalkan," jelas Koordinator Forum Transportasi Laut – Masyarakat Transportasi, Ajiph Razifwan Anwar dalam penjelasannya seperti dikutip detikFinance, Minggu (16/9/2012).

Ajiph mengaku prihatin dengan kondisi PT Djakarta Lloyd yang berada diambang kehancuran akibat salah urus manajemen terdahulu. Sehingga ke depan BUMN ini harus segera melakukan banyak perubahan.

"Perubahan radikal dapat dilakukan melalui pembenahan organisasi dan manajemen oleh direksi baru, serta BUMN ini harus fokus kepada bisnisnya," ujar Ajiph.

Dijelaskan Ajiph, Indonesia tidak boleh bergantung kepada perusahaan pelayaran asing dan swasta semata. Sebab, harus ada BUMN yang siap memberikan pelayanan apabila terjadi gejolak pada perekonomian.

"Kita bisa belajar dari MSI yang merupakan perusahaan pelayaran milik Malaysia, yang secara cepat beralih dan semula masuk ke bisnis peti kemas. Djakarta Llyod harus didukung dan diselamatkan," ujarnya.

Ajiph memberi masukan agar Djakarta Lloyd masuk ke bisnis angkutan curah seperti minyak mentah, bahan bakar, kelapa sawit, bahan kimia cair, dan batubara yang memiliki prospek bagus.

Saat ini, manajemen baru Djakarta Lloyd telah mendapat kepercayaan dari PLN untuk mengirim batubara ke sejumlah PLTU. Bahkan, karena kerjanya dinilai baik seperti pengiriman tepat waktu bahkan lebih cepat setiap bulannya, PLN akan memberikan kontrak baru ke Djakarta Lloyd pada tahun 2013.

(dru/nia)


1:00 AM | 0 komentar | Read More

Berada di 'Ujung Tanduk', Djakarta Lloyd Harus Diselamatkan

Jakarta - PT Djakarta Lloyd (Persero) kini berada di ujung tanduk akibat kondisi keuangan perusahaan carut marut. BUMN pelayaran tersebut harus disehatkan karena menjadi salah satu penggerak pertumbuhan ekonomi nasional, mengingat dua pertiga perdagangan di Indonesia dilakukan melalui laut.

"Kalau melihat kondisi geografis yang berupa kepulauan, seharusnya Indonesia memiliki perusahaan pelayaran negara yang dapat diandalkan," jelas Koordinator Forum Transportasi Laut – Masyarakat Transportasi, Ajiph Razifwan Anwar dalam penjelasannya seperti dikutip detikFinance, Minggu (16/9/2012).

Ajiph mengaku prihatin dengan kondisi PT Djakarta Lloyd yang berada diambang kehancuran akibat salah urus manajemen terdahulu. Sehingga ke depan BUMN ini harus segera melakukan banyak perubahan.

"Perubahan radikal dapat dilakukan melalui pembenahan organisasi dan manajemen oleh direksi baru, serta BUMN ini harus fokus kepada bisnisnya," ujar Ajiph.

Dijelaskan Ajiph, Indonesia tidak boleh bergantung kepada perusahaan pelayaran asing dan swasta semata. Sebab, harus ada BUMN yang siap memberikan pelayanan apabila terjadi gejolak pada perekonomian.

"Kita bisa belajar dari MSI yang merupakan perusahaan pelayaran milik Malaysia, yang secara cepat beralih dan semula masuk ke bisnis peti kemas. Djakarta Llyod harus didukung dan diselamatkan," ujarnya.

Ajiph memberi masukan agar Djakarta Lloyd masuk ke bisnis angkutan curah seperti minyak mentah, bahan bakar, kelapa sawit, bahan kimia cair, dan batubara yang memiliki prospek bagus.

Saat ini, manajemen baru Djakarta Lloyd telah mendapat kepercayaan dari PLN untuk mengirim batubara ke sejumlah PLTU. Bahkan, karena kerjanya dinilai baik seperti pengiriman tepat waktu bahkan lebih cepat setiap bulannya, PLN akan memberikan kontrak baru ke Djakarta Lloyd pada tahun 2013.

(dru/nia)


1:00 AM | 0 komentar | Read More

Kedelai Bahan Baku Tempe RI Jadi Pakan Ternak di AS

Written By Unknown on Saturday, September 15, 2012 | 1:00 AM

Jakarta - Tahukan Anda, komoditi kedelai kuning yang menjadi bahan baku tempe dan tahu di Indonesia ternyata dipakai pakan ternak di Amerika. Meski peruntukannya berbeda, kedelai ini tetap aman dikonsumsi.

Hal ini diungkapkan oleh Pakar Pertanian, Bustanul Arifin usai acara Diskusi Pertanian Berkelanjutan di Jalan Jeruk Purut, Jakarta Selatan, Jumat (14/9/12).

"Terus terang, kedelai kuning yang Anda makan itu untuk pakan ternak di Amerika," ungkapnya.

Namun hal ini masih tergolong aman. Karena menurutnya, komoditi jagung yang sudah kering pun acap kali digunakan untuk pakan ternak.

"Saya bukan pakar kesehatan, tapi sebetulnya mungkin tidak bahaya," katanya.

Menurutnya, sampai tahun 2011, impor kedelai sudah mencapai 5 juta ton. Ini terdiri dari tiga jenis kedelai, yakni biji kedelai kuning sebagai bahan baku tempe dan tahu, bungkil kedelai sebanyak 3 juta ton, dan sedikit porsi dari minyak kedelai.

Secara terpisah, Wakil Menteri Pertanian, Rusman Heryawan mengatakan, kini komoditi kedelai ini semakin menurun. Bahkan kedelai disebut sebagai 'pecundang' diantara dua komoditi lain yaitu jagung dan padi.

Dia mengatakan, para petani pun lebih memilih untuk menanam jagung atau padi dibandingkan menanam kedelai. Pasalnya, harga jual dari jagung lebih menjanjikan dibanding kedelai.

"Jagung lebih menguntungkan. Kedelai harganya Rp 4.000. Kedelai itu the loser, orang lebih senang nanam jagung," ungkap Ruswan.

(ze/wep)


1:00 AM | 0 komentar | Read More

Wall Street Kinclong Dua Hari Berturut-turut

Jakarta - Saham-saham di bursa Wall Street AS menunjukkan kinerja positif dalam dua hari berturut-turut setelah pengumuman rencana stimulus dari The Fed, yang juga membuat bursa Eropa dan Asia bersinar.

Dikutip dari AFP, Sabtu (15/9/2012), pergerakan saham-saham sektor energi dan pertambangan memimpin kenaikan bursa, diikuti dengan saham-saham di sektor ritel.

Pada perdagangan Jumat (14/9/2012), indeks Dow Jones naik 53,51 poin (0,4%) ke leve 13.593,37. Sementara indeks S&P500 naik 5,78 poin (0,4%) ke level 1.465,77. Lalu indeks Nasdaq naik 28,12 poin (0,89%) ke level 3.183,95.

The Dow Jones Industrial Average finished up 53.51 points (0.40 percent) at 13,593.37.

Pasar saham di seluruh dunia bergerak naik kemarin usai pengumuman stimulus dari The Fed yang bertujuan untuk menggenjot ekonomi dan mengurangi pengangguran.

(dnl/dnl)


1:00 AM | 0 komentar | Read More

BPH Migas: Pertamax Mahal, Ada Mercy dan Ferrari Pakai Bensin Premium

Jakarta - Mahalnya harga BBM non subsidi yakni pertamax yang hampir menyentuh Rp 10 ribu per liter membuat masyarakat banyak yang beralih ke premium yang harganya Rp 4.500 per liter. Mobil mewah banyak yang terpaksa pakai premium.

Direktur BBM Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas (BPH Migas) Djoko Siswanto mengatakan, pemilik mobil-mobil kelas atas seperti Alphard, Mercedez, hingga Ferrari masih ada yang menggunakan bensin premium yang disubsidi pemerintah.

"Disparitas (perberdaan) harga yang besar itu, pengguna pertamax beralih premium. Alphard, Mercy bahkan ada Ferrari yang menggunakan premium," kata Djoko dalam acara diskusi BBM di rumah makan kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (15/9/2012).

Harga pertamax hingga saat ini, untuk jenis pertamax plus 95 dijual Rp 10.200/liter dan pertamax 92 dijual Rp 9.700/liter.

Djoko menilai, solusi yang bisa dilakukan melihat situasi ini selain memperkecil selisih harga BBM subsidi dan non subsidi, adalah peraturan tegas yang melarang penggunaan premium untuk kendaraan roda 4 jenis tertentu.

"Tahap berikutnya, kita akan melarang mereka. Dulu harga tidak disetujui terus kita melakukan pembatasan," tambahnya.

Di tempat yang sama, Ketua Umum Hiswana Migas (pengusaha SPBU) Eri Purnomo Hadi mengaku, proses pembatasan penggunaan BBM bersubsidi sulit diawasi di SPBU karena petugas SPBU tidak dipersiapkan untuk mengawasi dan membedakan pengguna kendaraan roda 4 mana yang berhak dan tidak berhak.

"Petugas SPBU tidak dipersiapkan dan dididik untuk itu," sebutnya.

Hiswana Migas pun tak lepas tangan, Eri mengatakan sebaiknya pengguna BBM bersubsidi yang harus ditandai dengan stiker khusus sehingga memudahkan petugas SPBU melayani pengguna premium, daripada memasang stiker khusus pada mobil dinas yang ternyata banyak dilepas stikernya.

"Justru, yang berhak menerima BBM bersubsidi kasih stiker sehingga dia menjaganya," tutupnya.

(feb/dnl)


1:00 AM | 0 komentar | Read More

Dahlan Iskan Kunjungi Pabrik Mobil Listrik 'Made In Indonesia' di Gresik

Jakarta - Menteri BUMN Dahlan Iskan belum berhenti untuk mendorong pengembangan teknologi mobil listrik di Indonesia. Hari ini, Dahlan mengunjungi pabrik mobil listrik milik orang Indonesia asli di Wringinanom Kabupaten Gresik, Jawa Timur yang akan segera beroperasi.

"Pak Dahlan melakukan kungjungan ke PT Great Asia Link yang berada di Wringinanom Kabupaten Gresik untuk meninjau pabrik pembuat mobil listrik," kata Kepala Biro Humas dan Protokol Kementerian BUMN Faisal Halimi kepada detikFinance, Sabtu (15/9/2012).

Dikatakan Faisal, pabrik mobil listrik ini sanggup memproduksi 20 ribu mobil listrik manual per tahun. Luas pabrik untuk mobil listrik manual ini mencapai 3.500 meter persegi dan sudah mulai operasi 28 Oktober ini.

Sementara untuk yang jenis automatic, pabrik ini mampu memproduksi memproduksi 60 ribu per tahun mulai Maret 2013. Pabrik pembuatan mobil listrik automatic ini memiliki luas 4 ribu meter persegi.

"Mereka menjamin baterai selama 4 tahun. Hitung-hitungan mereka saat ini perbandingan keiritannya 1:4 dibanding mobil bensin. Kalau nanti harga BBM naik, maka perbandingannya akan lebih besar," tutur Faisal.

Nama-nama mobil listrik yang diproduksi pabrik ini adalah:

  • Ravi untuk jenis APV
  • Hevi untuk jenis Pick Up
  • Hivi untuk jenis City Car

(dnl/dnl)


1:00 AM | 0 komentar | Read More

Harga Emas Terus 'Bersinar Terang'

New York - Harga emas internasional belum berhenti naik. Pada perdagangan kemarin, harga emas masih naik ke level tertinggi dalam enam bulan. Terdorong oleh rencana stimulus besar-besaran dari The Fed.

Logam-logam berharga naik tajam karena kekhawatiran suplainya berkurang akibat gangguan pada tambang-tambang di Afrika Selatan. Permintaan emas diprediksi bakal naik setelah munculnya rencana stimulus dari The Fed.

Para investor beralih ke emas untuk menyelamatkan uangnya yang dikhawatirkan tergerus inflasi. "Harga emas akan terus naik karena kondisi tersebut," ujar analis HSBC James Steel dikutip dari Reuters, Sabtu (15/9/2012).

Pada perdagangan Jumat (14/9/2012), harga spot emas di pasar AS naik 0,2% ke level US$ 1.770,2 per ounce, setelah sempat menyentuh level tertingginya US$ 1.777,51 per ounce.

Sementara harga emas berjangka untuk pengiriman Desember naik 60 sen ke level US$ 1.772,7 per ounce. Sentimen pada perdagangan emas sangat positif dalam dua hari berturut-turut.

(dnl/dnl)


1:00 AM | 0 komentar | Read More

Hatta: Nggak Boleh Beli Garam Impor, Garam Rakyat Dibeli Dulu

Surabaya - Anjloknya harga garam produksi rakyat membuat pemerintah mendesak adanya perusahaan nasional (PN) di sektor garam yang membeli garam rakyat daripada impor.

"Dalam rapat koordinasi, sudah saya putuskan bahwa harus ada perusahaan nasional garam, harus membeli garam rakyat," ujar Menteri Bidang Perekonomian Hatta Rajasa kepada wartawan, usai memberikan kuliah umum pada acara wisuda di Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya, Sabtu (15/9/2012).

Saat ini pemerintah masih menggodok soal besaran harga pokok penjualan (HPP) garam agar harga garam di petani tidak anjlok jauh. Nantinya, pemerintah melarang garam petani dibeli di bawah HPP tersebut.

"Nggak boleh ketika ada panen harga garam anjlok. Jadi program melindungi petani garam harus terlindungi dalam aksi pembelian pada HPP," tegasnya.

Hatta menegaskan, perusahaan nasional garam nantinya tidak diperbolehkan mengimpor garam saat panen di dalam negeri melimpah.

"Nggak boleh beli garam impor. Garam rakyat harus dibeli dulu. Kalau kurang (panen garam rakyat tidak mencukupi) itu boleh," terangnya,

Pemerintah juga ingin garam produksi rakyat terus meningkat sehingga dapat mencukupi kebutuhan garam nasional. Pemerintah juga akan melakukan program pemberdayaan usaha garam rakyat (Pugar).

"Kita tidak ingin kurang, ya kita tingkatkan melalui program Pugar," jelasnya.

Sebelumnya, Kementerian Perdagangan merilis Indonesia masih melakukan impor garam konsumsi (non industri), pada Januari-Juni 2012 jumlah garam konsumsi yang diimpor mencapai 495.073 ton, atau turun dibandingkan tahun lalu yang sempat tembus 923.000 ton.

Impor garam konsumsi 495.073 ton merupakan realisasi impor garam konsumsi dari kuota impor yang diizinkan mencapai 533.000 ton.

Selama ini pasar dalam negeri membutuhkan 2 jenis garam yaitu garam yang diperuntukan untuk kosumsi dan industri. Garam kosumsi dengan NACL sebesar 94,7% digunakan tidak hanya digunakan untuk kosumsi tetapi untuk pengasinan dan untuk kosumsi makanan manusia dan ternak.

Sedangkan untuk garam Industri dengan kadar NACL 97% banyak digunakan untuk industri kulit dan tekstil. Kebutuhan garam untuk industri 100% harus impor, sedangkan untuk kebutuhan garam kosumsi dilakukan lebih pada penyerapan garam lokal sisanya impor.

Realisasi impor garam konsumsi hanya dibatasi hingga tanggal 30 Juni 2012 dengan realisasi 495.073 ton. Menurut Gunaryo kebijakan Ini dilakukan secara koordinasi dan telah disepakati oleh Menteri Koordinasi bidang Perekonomian, Dirjen Manufaktur Kemenperin.

Kebijakan kementerian perdagangan soal impor garam, menyatakan bahwa impor garam tak boleh dilakukan 1 bulan sebelum hari raya panen garam dan 2 bulan setelah hari panen raya garam dalam negeri.

Tahun lalu pemerintah memberikan izin impor garam konsumsi kepada 8 importir produsen sebanyak 1.040.000 ton. Namun karena terjadi kontroversi akhirnya realisasi impor garam konsumsi hanya 923.000 ton. Berdasarkan perkiraan tahun 2011 ini kebutuhan garam konsumsi mencapai 1,6 juta ton.

Sementara itu berdasarkan catatan BPS selama semester I-2012, volume impor garam (konsumsi dan industri) Indonesia selama 6 bulan pertama 2012 mengalami penurunan sekitar 27%.

Selama Januari-Juni 2012 impor garam Indonesia hanya 1,3 juta ton sementara periode yang sama tahun lalu mencapai 1,8 juta ton.Sementara itu total impor garam (konsumsi dan industri) Januari-Juni 2011 mencapai 1,8 juta ton dengan nilai US$ 95,42 juta.

(roi/dnl)


1:00 AM | 0 komentar | Read More
techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger